Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan selanjutnya disebut KORWILCAM merupakan pelaksana sebagian fungsi Dinas di bidang teknis operasional dan teknis penunjang pelaksanaan tugas dinas, dipimpin oleh KORYANDIK yg berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris dan melaksanakan koordinasi dengan Bidang terkait. (Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 50 tahun 2016 psl 25 ayat(1) dan (2).KORWILCAM mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pengendalian dan pelayanan administrasi pendidikan di kecamatan, meliputi Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar dan Pendidikan Nonformal. psl 27 ayat(1) (2) (3)
Selamat Datang di Situs Media KORWILCAMDIK Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

Kamis, 18 Oktober 2012

LKP Nesscera Cicurug bekerja sama dengan Kemenakertrans dalam peningkatan Kompetensi SDM bidang Komputer

Peran kursus dan pelatihan dalam memberikan layanan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi masyarakat, merupakan salah satu aspek yang sangat strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih cukup besar yang memerlukan perhatian pemerintah. Jumlah penganggur terbuka berdasarkan data BPS pada Agustus 2011 sebesar 7,70 juta jiwa atau 6,56% dari jumlah angkatan kerja (15 tahun ke atas), yaitu sebanyak 117,37 juta jiwa.Sementara itu, jumlah angkatan kerja setengah menganggur sebanyak 13,52 juta jiwa dan bekerja paruh waktu sebanyak 21,06 juta jiwa.

Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang atau 12,36% dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis melalui pengembangan program yang secara langsung dapat mengurangi pengangguran. Penanganan masalah pengangguran akan berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan tindak kriminal.

Pada tahun 2012 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nesscera Cicurug Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dalam peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan bidang Kejuruan Komputer yang diikuti oleh 20 orang peserta dengan sasaran anak muda yang belum mendapat peluang pekerjaan. Walaupun yang mendapftarkan sebagai calon peserta sangat banyak namun kuota yang terbatas. Kegiatan pelatihan keterampilan bidang komputer ini adalah salah satu solusi yang tepat dalam menanggulangi masalah pengangguran, dan penyelenggaraan ini merupakan upaya nyata untuk mendidik dan melatih warga masyarakat agar menguasai bidang-bidang keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan, bakat-minat, dan peluang kerja/usaha mandiri yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja baik di sektor formal maupun informal sesuai dengan peluang kerja (job opportunities) atau usaha mandiri.

Tujuan dari pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya dalam hal ini bidang kejuruan komputer sehingga diharapkan hasil dari pelatihan ini memiliki bekal kemampuan keterampilan yang akan menjadi penunjang untuk bekerja dan/atau berusaha mandiri dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya.

Pembukaan acara pelatihan dilaksanakan 12 Oktober 2012 bertempat di ruang pertemuan LKP Nesscera, hadir para tamu undangan dari unsur Dinas Kemenakertras Kabupaten Sukabumi Kabid Pembinaan Pelatihan Drs Supena, dari unsur pendidikan Penilik Kursus danPelatihan dan unsur kemasyarakatan Kepala Desa Purwasari Yudi Suryadikrama. Secara resmi acara pelatihan ini dibuka dengan diawali semua peserta yang hadir membaca basmalah dan ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang peserta. Pelatihan ini akan berakhir 27 Oktober 2012 semua peserta setelah mengikuti pelatihan ini akan diberikan Sertifikat Pelatihan.

LKP Nesscera adalah lembaga satuan Pendidikan Nonformal dibawah naungan Yayasan Nesscera didirikan 5 Mei 2002, mengelola Pendidikan kursus dan Pelatihan bidang Komputer dan Bahasa Inggris. Lembaga ini sudah Terakreditasi BAN PNF yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN PNF) Nomor 001/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/2009 dan Sertifikat Akreditasi Nomor KOM 3202 00003 08 2009; Teregistrasi dengan Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK) Nomor 02115.1.0011 yang dikeluarkan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; mendapat izin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 421.10/2017/Kep.PLS/2003; Akte Notaris No.8 tahun 2007; Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor C-1204.HT.01.02 tahun 2007; mendapat izin Disnakertrans Nomor 563/172-Disnakertrans/2009 dan memiliki Sertifikat Approves Test Center International Computer Driving License ( ATC ICDL ). LKP Nesscera dipimpin seorang gender Chintia Mardiana, alamat Jl.Koramil, RT 2/3 Desa Purwasari Kecematan Cicurug Kabupaten Sukabumi, email lpknesscera@yahoo.co.id, http://lpknesscera.blogspot.com  

Peserta Pelatihan dalam acara pembukaan
Penyematan tanda peserta
Pemberian ATK
Pimpinan LKP Nesscera Chintia Mardiana
Proses Pembelajaran


Jumat, 12 Oktober 2012

Duta PAUD dari Amerika dan 6 Negara Asean berkunjung ke PAUD TP KUTILANG Cicurug Sukabumi

Duta PAUD dari USA dan ASEAN.
Taman Posyandu Kutilang Kp. Benda RT 02/08 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten  Sukabumi, berdiri sejak Tgl 22 April 2008 merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan mengintegrasikan 3 Program kegiatan meliputi  program Kelompok Bermain, Bina Keluarga Balita (BKB) Dan Posyandu/kesehatan, Proses Kegiatan awal  Taman Posyandu Kutilang dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan Rumah warga dengan para Kader-kader Posyandu. Pada Tahun 2008 mendapat bantuan dari Program Unicef bekerja sama dengan Pemerintah  Indonesia untuk Program Taman Posyandu dan di bangunkan Gedung TP Kutilang Tahun 2009 Oleh PT. P&G Indonesia.
Setelah 4 tahun bekerjasama dengan PT. P&G Indonesia, tak disangka 28 September 2012 PT. P&G Indonesia kembali berkunjung ke TP Kutilang bersama Mr. DAMON JONES Perwakilan dari USA/ Communications ASIA Leader dan enam orang Perwakilan Negara ASEAN, Mrs. Victoria Great ( Singapura/ Comunications ASEAN Leader), Bp. Bambang Sumaryanto ( Indonesia ), Mr. Zulham ( ( Malaysia ), Mr. Clint ( Philipina ), Mr. Loan ( Vietnam ), Mrs Silvana ( Australia), Mrs Junita Kurnitasari ( Indonesia Mewakili Thailand). Kegiatan Kunjungan ini di sambut dengan kebudayaan seni musik Sunda yaitu Angklung, mereka sangat tertarik dan ikut memainkan Alat tradisional tersebut bersama dengan Anak-anak warga belajar PAUD, disamping menampilkan Paduan Suara dan Puisi dari Murid-murid TP Kutilang kegiatan ini di akhiri dengan Pemberian Penghargaan dari Mrs Victoria Great Kepada Ketua Pengelola TP Kutilang Setiawan sebagai Penghargaan atas Revitalisasi kerjasama selama 4 tahun dengan PT. P&G dan Mr. Damon Jones Kepada Kepala Desa Benda HM. Andi Mulyasana.
Kunjungan ini merupakan study banding sejauh mana perkembangan dan keberadaan Gedung TP Kutilang yang di bangun PT. P&G Indonesia dalam pemanfaatan dan Pemeliharaannya, mereka sangat bangga karena keberadaan TP. Kutilang dapat melaksanakan program dan pemamfaatan Gedung sebagai Pusat kegiatan Masyarakat khususnya pembinaan PAUD, yang sampai saat ini masih berjalan sesuai harapan mereka. Keadaan gedung yang terawat dan kegiatan yang padat menjadi Kebanggaan mereka.
PAUD TP. Kutilang yang saat ini mempunyai warga Belajar 74 orang dari 3 kelompok Kegiatan, dengan pelaksanaan 5 hari kegiatan, dengan Tendik 8 orang masih eksis melaksanakan kegiatan sesuai dengan Program pemerintah, juga kegiatana BKB dan Posyandu yang dilaksanakan 1 bulan sekali.
Pengelola PAUD TP Kutilang mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, BKB-PP, dan Pemda Setempat serta semua stakeholder yang telah membantu mensukseskan program PAUD Holistik Integratif sesuai yang diharapkan Bupati Sukabumi melalui Peraturan Bupati Nomor 41 tahun 2010. (Stwn).
Setiawan (Pengelola/Kepala PAUD TP Kutilang)

Kepala Desa Benda dan Pengelola (berbatik)

Kamis, 04 Oktober 2012

Kembangkan pendidikan dengan basis nilai kemanusiaan

Jakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan untuk mengembangkan pendidikan melalui basis kecintaan pada nilai kemanusiaan.
“Mari kita mulai membangun dunia pendidikan dengan hati yang suci. Stop tawuran!” tegasnya saat menggelar pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya, Untung S. Rajab beserta tokoh-tokoh yang peduli pendidikan di Ballroom Hotel Sultan, Selasa (2/10).
Menteri Nuh menuturkan, saat ini adalah momen yang tepat untuk membuka lembaran tradisi baru yang positif bagi pelajar dan sekolah. Ia mengaku sedang menyiapkan instrumen peraturan untuk mencegah agar para pelajar tidak terkontaminasi perilaku negatif. “Peraturan ini adalah sebagai bagian dari tanggung jawab kita semua untuk menegakkan disiplin di dalam sekolah,” tuturnya.
Peraturan itu akan berisi bagaimana kontrol masyarakat jika terjadi kekerasan, apa yang harus dilakukan. Kalau terjadi pelanggaran, sanksinya apa saja. Baik kepada murid, kepala sekolah, maupun institusi. “Sehingga sekolah juga punya payung hukum yang kuat,” katanya.
Mendikbud juga mengajak agar semua unsur di sekolah membangun jejaring yang kuat antar sekolah. Jejaring tersebut ditujukan agar hubungan antar sekolah semakin kuat karena saling mengenal.
Mendikbud juga mendukung pihak kepolisian untuk melakukan tindakan hukum pada setiap pelanggaran hukum yang terjadi di dunia pendidikan. “Ini semua adalah bentuk kecintaan kita kepada adik-adik kita agar tidak terjebak dengan perilaku negatif,” katanya. (AR).
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/717

Tumbuhkan budaya apresiasi kepada anak.

Jakarta --- Pola asuh anak di dalam rumah tangga menentukan kualitas anak. Agar anak memiliki kepercayaan diri yang bertanggung jawab, orang tua dihimbau untuk tidak terlalu otoriter, dan tidak juga terlalu memanjakan.
“Orang tua itu harus demokratis, anak bisa mengemukakan keinginannya, tapi tidak terlalu bebas,” demikian yang diungkapkan oleh pakar pendidikan Arief Rahman, di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (2/10).
Selain pola asuh di rumah, sekolah juga dihimbau untuk cepat mengidentifikasi jika ada anak-anak yang bermasalah. Pendekatan dan bimbingan dari guru diyakini mampu mengurangi keagresifan mereka untuk berbuat kekerasan. “Evaluasi terhadap sekolah dan siswanya perlu ditingkatkan,” katanya.
Kalau perlu, dari delapan standar nasional pendidikan yang ada sekarang ditambah satu standar lagi. Yaitu standar peraturan. Setiap sekolah diharapkan benar-benar menegakkan peraturan. Bahkan evaluasi untuk akreditasi sekolahpun diperlukan. “Kalau hanya mengukur otak, maka hanya otak yang oke, begitu juga sebaliknya,” jelasnya.
Arief mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam mencegah terjadinya kekerasan di sekolah maupun di lingkungan sekolah. Pembinaan dari masyarakat akan sangat membantu pekerjaan pemerintah. “Jadi jangan hanya melemparkan tanggung jawab kepada pemerintah saja, masyarakat harus ikut serta,” katanya.
Peran mediapun tak luput dalam membentuk karakter anak. Tayangan-tayangan yang penuh dengan kekerasan hendaknya diminimalisir. Karena masa remaja merupakan masa dimana anak ingin mempraktekkan apa yang dilihatnya.
Terakhir, kebanggaan menjadi bangsa Indonesia harus ditanamkan dalam diri anak. Memberi apresiasi atas apa yang mereka lakukan juga salah satu upaya untuk memberi kepercayaan diri kepada mereka. “Stop mencaci maki, stop ngenyek. Anak kalau diapresiasi akan memiliki kepercayaan diri. Tapi kalau dicaci maki mereka akan dendam,” katanya. (AR).
Ditukil dari : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/718

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes